VOICE - Kuliah umum dengan tema “Strategi Peningkatan Perdagangan Indonesia Dalam Memasuki Era Industri 4.0”, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Konsentrasi Bisnis (HMK bisnis) Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (FH UTM) bertempat di Gedung Rektorat lantai 10 pada Jum’at (17/05).
Acara yang awalnya dijadwalkan pukul
07.30 WIB mengalami kemoloran hingga pukul 08.50 WIB baru bisa dimulai. Acara ini dibuka langsung oleh Riesta Yogahastama selaku pembina HMK Bisnis, beliau
sekaligus mewakili Dekan FH UTM yang sedang tidak ada ditempat dan berhalangan
hadir.
Selanjutnya, Bustomi Ahmad selaku
ketua pelaksana menyatakan, bahwa tujuan dari diadakannya kuliah umum kali ini
agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara dalam mengahadapi era industri 4.0 terkhususnya
di bidang perdagangan. “Bukan hanya tau caranya, tapi juga dapat memberikan
wawasan kepada para peserta dan panitia guna meningkatkan usaha perdagangan di
era industri 4.0," jelasnya.
Dalam pemaparan materi pertama oleh
Achmad Ferry Kusuma Wardhana, selaku Investigator Komite Pengamanan Perdagangan
Indonesia. Dirinya menerangkan, bahwa salah satu dampak positif dari
liberalisasi perdagangan membuat nilai ekspor bertambah, sedangkan untuk dampak
negatifnya membuat terancamnya kebangkrutan IDN akibat lonjakan jumlah barang
impor yang sejenis dan menyebabkan banyaknya PHK. “Jadi, apabila negara tidak
ada perjanjian antar negara lain, baik bilateral maupun multilateral maka
dikenakan Most Favoured Nation (MFN),
tapi karena adanya liberalisasi maka bisa dikecualikan dan bisa diatur sendiri,
sehingga akan membuat nilai ekspor bertampah," terangnya disela penyampaian materi.
Tidak hanya sampai disana saja,
kuliah umum tersebut juga menghadirkan seorang pewirausaha muda Apridianto,
yang saat ini juga sedang bergelut dengan beberapa usahanya. Disamping itu,
Bustomi Ahmad berharap dengan diadakannya acara ini semoga mahasiswa mendapatkan
ilmu yang bermanfaat. “Karena
ruang lingkup dari output yang didapat selain ilmu yang bermanfaat, juga relasi
kepada kementerian perdagangan", imbuhnya.
Salah satu peserta yang hadir dalam
acara tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak sekali wawasan yang didapat.
Dari dengan adanya masalah globalisasi yang mendunia terkait adanya teknologi
yang canggih membuat masyarakat harus siap menghadapi persaingan yang semakin
ketat, serta ketika seseorang ingin menggeluti dunia perdagangan maka ia sudah
harus mempersiapkan strateginya mulai sekarang. “Jadi tidak usah malu, mau
berdagang apa saja. Karena usaha itu dimulai dari yang terkecil hingga terus sukses
berkembang", tutup Dea Ayu mahasiswi FH semester 4. (Full/Sof)
Comments