Gang Texas adalah salah satu kawasan yang sering disebutkan dalam
konteks perilaku menyimpang seperti kegiatan seksual di beberapa lingkungan
kampus di Indonesia. Kawasan ini biasanya menarik perhatian karena aktivitas
ilegal dan kontroversial yang sering terjadi di dalamnya.
Tak asing rasanya telinga ini mendengar kata Gang Texas. Sudah hal
lumrah ketika menghirup udara segar pasca Penerimaan Mahasiswa Baru yang selalu
dikenalkan dengan isu Gang Texas yang belum tentu benar adanya.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen (DS)
menyampaikan pandangan adanya Gang Texas yang dianggap sebagai
kawasan bebas dengan kebiasaan menyimpang.
“Rumor terkait gang yang kental akan kebebasan memang benar karena
pernah menemui para pihak yang menawarkan secara terbuka dan dengan dalih
sambil berjualan”. Ungkap DS terkait keberadaan Gang Texas.
“Resah dengan tempat seperti itu, pastinya selain berdampak sosial juga
memberikan citra buruk terhadap masyarakat sekitar. Harapanya mungkin untuk penegak
hukum harus berani untuk mengungkap siapa dalang dibalik tempat tersebut”. Imbuhnya (DS) mahasiswi program studi manajemen.
Keberadaan Gang Texas berpotensi menciptakan stereotip negatif bagi
masyarakat tentang mahasiswa. Masyarakat sekitarnya mungkin akan mencongkak dan
menganggap bahwa semua yang tinggal di sana adalah mahasiswa yang tidak
bertanggung jawab, padahal hal tersebut tidak selalu benar. Mahasiswa fakultas
hukum inisial (BZ) menyampaikan pendapat maupun rumor terkait Gang Texas yang sudah menjadi
pembicaraan di masyarakat.
“Memang benar Gang Texas terkenal dengan rumor tempatnya prostitusi hal
itu sudah sejak lama dan menjadi rahasia umum”. Ungkapnya (BZ).
Mahasiswa fakultas hukum (EF) juga menyampaikan pandanganya terhadap Gang Texas yang santer disebut sebagai Gang Doly versi lokal (Madura).
“Sejak mahasiswa baru sudah menjadi pembicaraan umum dan menurut saya
itu merupakan penyakit sosial dan perbuatan pidana (prostitusi) dan hal itu
akan merusak citra dari lingkungan sekitar mengingat tempat tersebut sangat melekat dengan kehidupan akademik Universitas Trunojoyo Madura”. Jelas EF saat memberikan
pandangan terhadap Gang Texas.
Keberadaan kontrakan atau kost seharusnya memberikan alternatif hunian
yang lebih terjangkau bagi mahasiswa. Dengan biaya hidup yang semakin
meningkat, banyak mahasiswa yang mencari tempat tinggal yang tidak hanya murah
tetapi juga memfasilitasi kebebasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
namun hal ini dimanfaatkan oleh mahasiswa nakal yang menjadi asal-muasal Gang
Texas terkenal sebagai “gang nakal” yang dikarenakan adanya hunian mahasiswa yang
sangat bebas untuk melakukan aktivitas tanpa adanya pembatasan jam malam, sehingga kebebasan
yang ditawarkan sering kali disalahgunakan yang dapat menyebabkan lingkungan tidak
teratur dan kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar.
Masalah tersebut meliputi kebisingan, kurangnya kepatuhan terhadap peraturan
tempat tinggal, dan tantangan dalam menjaga kebersihan.
Mengutip dari Republik.co.id mengatakan bahwa memang benar pada 2014 Gang
Texas pernah terjadi aktivitas ilegal yang dilakukan oleh dua pasangan
mahasiswa yang terjaring dalam razia tersebut, dan mereka langsung digelandang
petugas ke kantor Satpol PP Bangkalan, Madura. Kedua pasangan itu digelandang
petugas karena diketahui berada dalam satu kamar di tempat kos hingga larut
malam atau hingga jam berkunjung habis.
Beberapa penghuni kos lainnya sempat menghalang-halangi petugas saat akan melakukan penggeledahan, namun upaya mereka gagal. Razia rumah kos di sekitar kampus UTM Bangkalan ini digelar petugas di sebuah gang yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Gang Texas.
“Razia ini sengaja kami gelar, karena banyak laporan dari masyarakat
bahwa beberapa rumah kos di sekitar kampus ini sering dijadikan tempat mesum,
“Tiap bulan kami akan melakukan razia secara berkala, hingga tidak ada
laporan masyarakat tentang keberadaan rumah kos mesum,” kata Moh Fahri
Kepala Satpol PP Bangkalan saat itu.
Mengacu ungkapan KASATPOLPP Bangkalan, bahwa penggeledahan tersebut
atas dasar laporan masyarakat sekitar yang merasakan perilaku buruk segelintir
mahasiswa. Namun setelah kejadian itu tidak terdengar lagi sidak SATPOL PP atau
Aparat Penegak Hukum lainnya yang datang ke lokasi tersebut, yang mana dapat
kita simpulkan bahwa sudah tidak ada kegiatan ilegal lagi pada gang
tersebut.
Oleh karena itu, Mari kita sama-sama menghilangkan perilaku ilegal
tersebut dan menghilangkan label buruk ke Gang Texas dan wilayah di sekitarnya.
Khususnya untuk pihak Civitas Akademika Universitas Trunojoyo Madura
seharusnya mengambil langkah preventif untuk menangkis perilaku yang tidak
sesuai dengan moral kesusilaan. Dikarenakan sejak penulis mahasiswa baru hingga
saat ini belum mendengar akan langkah universitas untuk mengatasi hal tersebut,
maka untuk menyikapi isu ini, sebaiknya diadakan dialog terbuka antara pihak
universitas, mahasiswa, dan masyarakat luas. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang akar penyebab dan dampak dari praktik tersebut,
langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk menciptakan solusi yang
berkelanjutan, tanpa mengabaikan hak dan martabat individu yang terlibat.
Comments