Tifosi Hukum Akankah Menjadi Awal Kebangkitan Solidaritas Mahasiswa FH UTM?





VOL FH UTM - Pertandingan di ajang pekan olahraga jurusan Super Event (SUVEN) telah memasuki babak penyisihan. Kamis (01/11) Tim UKM-FH Arfakum putra dan Tim badmintom bertanding. Pertandingan kali ini berlangsung di Gedung Cakra Lantai 1  dan suana ramai para oleh suporter dari tim yang bertandinh kali ini.

Dalam pertandingan malam ini Futsal UKM-FH Arfakum meraih kemenangan melawan futsal putra Prodi Hukum Bisnis Syariah dengan poin tipis 4-3. Sedangkan Pertandingan badminton mempertemukan tunggal putri, ganda putra dan tunggal putra antara UKM-FH Arfakum dengan tim asal Teknik Informatika. Pertandingan dimulai pukul 20.00 s.d 21.30 WIB dengan kemenangan mutlak Tim UKM-FH Arfakum 2-0.

Pada pertandingan tersebut untuk pertama kalinya tim Fakultas Hukum didukung dengan supporter. Aliansi suporter mahasiswa hukum ini menjuluki dirinya Tifosi Hukum. "Tifosi diambil dari bahasa italia yang berarti mania. jadi, Tifosi hukum berarti hukum mania," jelas Dayat.

Tisofi hukum julukan mereka yang menjadi suporter hukum. Tifosi dibentuk oleh kerjasama antara UKM-FH Arfakum dan BEM FH. “Keprihatinan kita ketika ada mahasiswa fakultas hukum bertanding selalu minim dukungan suporter dilapangan,” papar Nurul Huda. Selanjutnya Nurul Huda dari pihak BEM FH menyerukan untuk membentuk suporter kepada UKM-FH Arfakum. “Pihak BEM akan membantu untuk anak FH yang akan agar bergabung nanti di tim suporter tersebut, dan untuk masalah perlengkapan supurter kami juga akan bantu memintai dana ke mahasiswa," jelas Huda selaku perwakilan BEM FH.

Tifosi hukum dibentuk pada tanggal 31 Oktober 2018. Tifosi hukum dibentuk untuk mendukung setiap kegiatan perlombaan yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura. Koreo dan yel-yel dikoordiniri oleh Chaya dan Tama.

Untuk melakukan dukungannya, Tifosi Hukum menggunakan satu buah perkusi dan satu bas. Dayat mengaku alat-alat yang digunakan sebagai mendukung tim fakultas hukum adalah dengan menyewa menarik iuran seiklasnya. "Sekarang ini kita sewa dari anak fakultas pertanian seharinya 25 ribu untuk bass aja, sedangkan perkusi kecil itu milik kconk mania,” ungkap Dayat.

Untuk biaya penyewaanya saya menarik dana seiklasnya dari anggota Arfakum dan terkumpul 50 Ribu, untuk penyewaan alat 2 hari," imbuhnya.

Raka salah satu mahasiswa Fakultas Hukum mengatakan Tifosi hukum menjadi awal bangkitnya solidaritas antar mahasiswa Fakultas hukum. "Menurut saya ini awal yang baik, saya sendiri tidak menyangka akan sebanyak ini karena ketika awal sangat sedikit sekali yang datang," terang Raka salah satu mahasiswa fakultas hukum.

Tifosi hukum mengharapkan perhatian dari pimpinan agar memberikan bantuan dalam pengadaan alat musik sebab atlet yang bertanding juga membawa nama Fakultas Hukum. "Berharap dukungan dari pimpinan meskipun tidak bisa mengadakan alat-alat setidaknya membantu berkontribusi demi kemajuan FH UTM, " Tutup Dayat. (TuL)