Mendekat Pada Jauh



Di Sebuah Halte
*Saat kita memastikan diri untuk mendekat pada jauh

Sore hari, di sebuah halte
Dekat pertigaan besar jalanan kota

Suara langkah kaki siapa yang perlahan
Menjauh dari muasalnya
Kukenang kau
Di sela-sela harap, senyap

Dapatkah kita bertahan?
Ya, tentu. Sayangku.

Diulurnya benang tipis itu
Lewat debar di dadanya
Katakan, bayangan siapa
Yang terus membuntutimu

: Adakah selain dirimu?
Kurasai tidak. Syukurlah.

2020
___________________________________________________________________________


Musim Hujan

Harinya pun tiba
Masing-masing dari kita telah berbenah
Tik-tok jam menyapa: hendak ke mana

Sementara musim
Membasahi sekujur tubuh

Kota-kota hening
Dilewati batas telat yang membilang
Adakah yang ingin kau katakan?
Senyummu masih membekas

Berguguran daun-daun dihempas angin
Aku panggil namamu
: Ridah
Tak ada jawaban.

2020
___________________________________________________________________________


Ruang Tunggu

Merapat ke mana huruf-huruf itu
Didengarnya lamat-lamat
Di bawah kulitnya
Yang menyusup

Menuju pada siapa bisik itu
Menahbiskan kerinduan yang tak sempat
Berkunjung pada pusara
Tempat yang hening, suci.

Masihkah kau bertanya: siapa?

2020
___________________________________________________________________________


Sudut Jendela

Wajah perempuan muncul
Di sudut jendela kamar
Yang tak asing lagi aroma dan warnanya

Sedikit meracau, kaukah
Sedang tengadah merapalkan kalimat
Ruh segala penjuru
: Hei Nona!

Sementara di luar tengah hujan
Menyusuri riuh partitur

Sibuk mencari jawaban
Di sepanjang genang, jalan yang berkubang
Basah sana-sini dan bising jalanan
Kaukah itu, sekali lagi

Melesap ke tanda tanya.

2020
___________________________________________________________________________


Doa
*Di kediaman

Aku sungguh tak tahu
Aku pun sungguh tak tahu

Siapa pula yang merekatkan
Kenangan-kenangan itu
Di setiap dinding
Kanan dan kiri kita

Bahwa masing-masing
Dari kita, tiada pula merisaukannya
Bukankah begitu?
Ya, ya, benar. Sayangku.

Bahwa doa itu hadir
Di setiap jengkal kediamannya. Aamiin.

2020
___________________________________________________________________________


Penulis : Mohammad Jumhari

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post