Rembulan Tenggelam di Wajahmu


Judul : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Tahun : 12 Desember 2019
Durasi :133 menit
Genre : Drama
Produser : Ody Mulya Hidayat
Sutradara : Danial Rifki
Produksi : Max Picture
Pemeran : Arifin Putra, Bio One, Donny Alamsyah, Anya Geraldine, Cornelio Sunny, Ariyo Wahab, Teuku Rizky Muhammad, Ari Irham

"Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam hidup, yang perlu kita lakukan adalah tetap hidup"

Siapa yang tidak mengenal penulis Tere Liye? Seorang penulis buku terkenal, yang kebanyakan judul-judul karyanya selalu menjadi best seller di toko buku seluruh Indonesia. Penulis berusia 40 tahun ini kembali hadir membawa pembacanya untuk menikmati salah satu bukunya yang diangkat ke dalam layar lebar. 

Apakah kaya adalah segalanya di dunia ini?
Apakah kita memiliki pilihan untuk hidup?
Apakah hidup ini adil?
Apakah cinta itu?
Apakah makna kehilangan?

Lima pertanyaan yang sering terngiang dibenak Rehan Raujana, seorang pengusaha raya berusia 60 tahun yang sedang sekarat. Usianya terbilang sudah tak muda lagi, dimana selama hidupnya ia telah melewati masa-masa sulit, bayak sekali pengalaman hidupnya hingga dia bisa diposisi seperti sekarang ini.

Rehan kaya raya, terpandang, dan disegani banyak orang. Tapi satu hal yang mereka tidak tahu tentang hidup Rehan, kenyataan yang hanya dirinya sendiri yang tahu bahwa pria itu sendirian, kesepian, tidak ada siapapun di sisinya, bahkan saat dia sedang sekarat pun dia merasa hampa. Kehidupan Rehan terasa seperti di ambang tali yang rapuh antara hidup dan mati.

Tiba-tiba seorang pria misterius berwajah teduh, datang entah dari mana menghampiri Rehan. Pria itu mengajak Rehan untuk 'kembali'. Kembali menyusuri kepada kehidupannya yang dulu. Masa lalu saat dia menyukai berdiam diri di bawah rembulan, menatap sendu ke langit sambil berteriak pada Tuhan tentang pertanyaan yang selalu dia tanyakan yang belum terjawab oleh-Nya.

Hingga saat itu tiba, dimana seluruh pertanyaan dibenaknya terjawab satu per satu, yaitu saat Rehan telah kembali menyelusuri kehidupan lamanya. Jawaban demi jawaban membuat dia sadar jika Tuhan telah mengatur skenario hidupnya semenarik mungkin. Dan kelima pertanyaan itu mulai terkuak dan membuat Rehan tersadar atas perbuatannya. Rehan mungkin tidak sadar jika apa yang dia lakukan bisa membuat orang lain menderita, bahagia, serta melindungi dirinya. Dan kini Rehan menyesal dengan segala perbuatannya dimasa lalu.

Dari sini, tidak banyak yang ingin saya ulas kembali terkait cerita dalam film tersebut. Tentu, pembaca dapat menikmati sendiri dengan langsung menonton film-Nya. Di film ini kita bisa membayangkan dan merasakan segala pemikiran tentang hidup dan arti kehidupan. Film ini membangkitkan kesadaran bahwa banyak sekali sisi kehidupan di dunia ini yang tidak diketahui dan ternyata tidak seperti yang dipikirkan oleh manusia. Sebuah keberuntungan bagi Rehan bisa mengulas balik kenangan yang telah dia lakukan di masa itu. Perjalanan demi perjalanan di masa lalu yang dialami Ray ibarat sebuah kepingan puzzle yang pada akhirnya ditemukan. Sehingga terbentuklah gambaran hidup yang utuh.

Film ini adalah kisah yang sangat menarik untuk menjelaskan sebuah tutur kalimat yang terdengar klise karena frekuensi yang kita dengar; bahwa tidak ada sekeping perjalanan pun yang terjadi tanpa rencana dan takdir yang Tuhan atur sejak awal manusia itu lahir. Yang apa sering disebut sebagai dunia penuh kepahitan, penderitaan, siksaan selama hidup ternyata itu hanyalah persepsi semata saja.

Film ini mengajarkan untuk selalu berbaik sangka pada takdir. Seburuk apapun yang dihadapi, harus dijalani sebaik mungkin. Sebab, Tuhan memberikan suatu cobaan mesti sesuai dengan kemampuan umatnya. 

Percayalah, sesungguhnya hidup itu tidak rumit. Tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan yang sama seperti Rehan diakhir hidupnya, yaitu kesempatan untuk kembali, untuk menengok ke belakang, dimana masa perjalanannya diperlihatkan sebuah kenyataan yang sama sekali tidak diketahuinya.

Tuhan memberikan anugerah yang berbeda bagi setiap umatnya. Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang berharga, manusia itu diibaratkan sebagai pemain dalam sebuah cerita. Kita hanya tahu bagian cerita yang kita mainkan saja tanpa tahu orang lain. Bagian demi bagian itulah yang di maksud dengan skenario menjadi sebuah cerita yang utuh. Maka peran apapun yang manusia terima hari ini, esok, lusa, bahkan seterusnya. Berbahagialah, bersabarlah, berbaik sangkalah pada diri sendiri. Karena sesungguh-Nya, Tuhanmu dan Tuhanku Maha Mengetahui dan skenario-Nya tak pernah keliru.

Tentu saja ada beberapa hal yang sangat tidak baik untuk ditiru dalam film ini. Seperti pencurian, kekerasan, dan pembunuhan. Walaupun itu semua hanyalah untuk mempertahankan hidup, tapi sangat tidak dianjurkan kepada manusia. Film ini belum bisa disarankan untuk anak yang masih dibawah umur untuk menontonnya, alasannya karena takut berdampak pada mental anak kecil yang belum siap untuk melihat aksi perkelahian tersebut.

Film ini terkesan menegangkan, dan kebanyakan scene merupakan adegan baku hantam. Namun tidak lupa selipan adegan lucu, sehingga sedikit mengurangi ketegangan dalam setiap alurnya yang dinikmati oleh penonton. Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu sangat di rekomendasikan untuk dijadikan bekal dan pandangan yang lebih luas dalam arti kehidupan yang sesungguhnya.


Oleh: Citra Tri Puteri

Comments