VOICE – Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan aksi demo pada Senin pagi 11/04. Hal tersebut terjadi sebagai bentuk penolakan terhadap beberapa kebijakan dan wacana yang akhir-akhir ini menjadi isu nasional di Indonesia. Para mahasiswa melakukan demo di dua tempat yaitu depan pintu masuk jembatan Suramadu dan seputaran kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan.
Sebelum memulai aksi demo, para mahasiswa berkumpul di depan gerbang lama UTM, karena massa dalam aksi demo ini terfokus pada dua tempat seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jam keberangkatan mereka juga berbeda. Mereka datang dengan membawa pesan-pesan penting yang ditulis dalam beberapa spanduk. Para mahasiswa sendiri selaku pihak yang menyampaikan aspirasi menyampaikan tiga (3) tuntutan pada demo hari ini yaitu: menolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menolak perpanjangan masa jabatan Presiden selama tiga (3) periode berturut-turut, dan mengeluhkan naiknya bahan pokok yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng.
Akibat adanya demo dan pemblokiran jalan yang dilakukan oleh para mahasiswa, kemacetan sempat terjadi sekitar 2 kilometer di ruas jalan yang mengarah ke Surabaya. Akan tetapi, kemacetan tersebut tidak berlangsung lama karena para Polisi Lalu Lintas (POLANTAS) segera turun tangan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari pernyataan Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Abdul Aziz Sholahudin mengatakan “Memang sempat terjadi kemacetan, namun tidak panjang dan hanya sebentar."
Namun yang paling menjadi sorotan pada demo hari ini yaitu terjadinya kericuhan antara aparat yang bertugas dengan para mahasiswa. Demo yang pada awalnya berjalan baik berbanding terbalik setelah kejadian tersebut. Beberapa mahasiswa mendorong para petugas sehingga mereka mendapatkan perlawanan berupa pukulan melalui tongkat dan semprotan yang berasal dari watter cannon. Oleh karenanya, mahasiswa memilih untuk pindah lokasi dari kantor DPRD menuju Persimpangan 3 jalan Soekarno-Hatta. Kali ini tuntutannya bukan aspirasi mengenai isu-isu yang sudah berkembang di media sosial, melainkan menuntut pertanggungjawaban dari aparat yang bertugas dan meminta Kapolres untuk memfasilitasi pertemuanpara mahasiswa dengan Ketua DPRD Bangkalan di lokasi Persimpangan 3 jalan Soekarno-Hatta. Tuntutan mahasiswa membuahkan hasil, tepat pada 16.45 WIB akhirnya ketua DPRD Bangkalan menemui para mahasiswa dan memberikan persetujuannya mengenai tuntutan para mahasiswa.
- (rn, si, yi,af, wa)
Comments