Kendala Teknis dan Kurang Komunikasi: Pelatihan Manajemen Kewirausahaan HMK Hukum Bisnis Tetap Terlaksana

 

 

VOICE - Kamis (16/06) telah terlaksana pelatihan manajemen kewirausahaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Konsentrasi (HMK) Hukum Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Acara ini bertempat di rektorat, lantai 10, UTM, yang dipandu oleh Khoirul Bariyah selaku master of cheremony dan Dewangga Syailendra Hutomo selaku moderator. Ada dua pemateri yang terlibat yaitu Dr. Djulaeka. S.H., M.Hum dan Dr. Mardiyah Hayati. SP., MP. Acara ini di mulai dari pemberian sambutan yang dilakukan oleh Ketua Pelaksana (Ketupel) yaitu Humairoh Dwi Yulianti, menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mars UTM, pemberian sambutan Ketua Umum (Ketum) HMK Hukum Bisnis periode 2022-2023 yaitu Kresna Wijaya, dan pembina dari HMK Hukum Bisnis itu sendiri yaitu Misbahul Munir, S.H., M.H. 

Kresna Wijaya selaku Ketum memaparkan alasan mengundang dua pemateri yang telah disebutkan tadi, “Bu Djul adalah salah satu dosen di fakultas hukum UTM yang ahli di bidang hukum serta bisnis. Seperti yang kita ketahui beliau menjadi dosen pengampu mata kuliah hukum dagang, yang mana berkaitan erat dengan kewirausahaan. Sedangkan untuk Bu Mardiyah, beliau memiliki peran yang sangat penting dalam bidang kewirausahaan UTM, terbukti dengan jabatannya sebagai Ketua Inkubator UTM.” Ibu Djul mengatakan bahwa anak fakultas hukum harus berpikir out of the box, karena tuntutan dari masa 4.0. Sebagai wirausaha, harus mengetahui asas-asas yang ada di dalamnya, terutama asas keadilan dan asas kepastian hukum. Sebab adil merupakan hal penting, sedangkan kepastian hukum merupakan suatu pelindung yang diakui oleh negara. Selanjutnya, ibu Mardiyah menekankan bahwa setiap orang harus memiliki mental sebagai wirausaha, yang artinya berani mengambil inisiatif. Karena di dunia ini tidak ada yang mudah dan gratis. Meskipun seperti yang kita ketahui bersama sebagai wirausaha tidak memiliki kepastian dalam hal pendapatan. 

Dalam acara seperti ini, sudah menjadi hal yang lumrah terjadi beberapa kendala, termasuk pada acara kali ini terjadi beberapa kendala yang dirasakan saat acara, yaitu listrik tiba-tiba mati di jam 15.30 WIB serta michrophone pemateri yang juga tidak dapat digunakan. Akan tetapi, semuanya dapat diatasi oleh panitia. Bahkan Hum, panggilan akrab Ketupel acara ini menjelaskan bahwa tidak ada kendala yang berarti, “Semuanya di rasa aman, hanya masalah teknis dan kurangnya komunikasi antar panitia.”

Perlu diketahui bahwa acara ini tidak hanya terfokus pada mahasiswa atau mahasiswi dari fakultas hukum saja. Dapat dilihat ada beberapa elemen mahasiswa yang terlibat seperti dari program studi manajemen, agroteknologi, dan lain sebagainya. Mengingat sekarang proses pembelajaran di kampus belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka, peserta yang mengikuti tidak terlalu banyak. Namun, Muhammad Hanif Aliyuddin selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) HMK Hukum Bisnis sudah merasa bersyukur dengan jumlah peserta yang hadir “Banyak mahasiswa atau mahasiswi yang belum kembali tinggal di kos untuk kuliah, sehingga jumlah peserta tadi sudah di rasa cukup dari target kami” ujarnya.

Sebenarnya banyak yang menjadi sorotan dari terlaksananya acara ini, seperti pemberian hadiah kepada 3 peserta dengan business plan terbaik. Antusiasme dari para peserta cukup luar biasa. Oleh karenanya dapat terbangun suasana yang kondusif namun tetap memberikan kesan nyaman kepada seluruh pihak dalam ruangan. Gufron Arifin, mahasiswa semester 6 fakultas hukum UTM mengatakan “Aku dari dulu memang tertarik sama bisnis, makannya mau ikut acara ini agar menambah wawasan terkait menjadi wirausaha yang baik. Akan tetapi, yang pasti alasan kuat lainnya karena merasa bosan di rumah.” Pernyataan dari saudara Gufron cukup menggelitik namun seperti benar apa adanya. Di masa pandemi seperti sekarang, pembelajaran secara online memaksa kita untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan melakukan hal-hal positif. Seperti salah satunya mengikuti acara semacam ini. 

Sebagai penutup, Kresna Wijaya menyampaikan harapannya untuk HMK Hukum Bisnis yang sudah memberikan pengalaman-pengalaman berharga untuk dirinya pribadi, “HMK Hukum Bisnis buat saya seperti keluarga, karena keluarga saya berharap yang terbaik. Semoga kedepannya kami bisa lebih baik lagi dalam segala hal. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih, terima kasih, dan terima kasih kepada seluruh anggota yang ada di HMK. Karena proses dan perkembangan yang ada sekarang bukan hanya karena saya sebagai Ketum atau Hanif selaku Waketum, hal-hal baik tadi berkat kerja keras dan kerja sama kita semua.”

 

(swm, jk, dnz)

Comments