Universitas Trunojoyo Madura Berkolaborasi dengan BEM FH untuk Menyukseskan Acara Dies Natalis ke 23 UTM dengan Mengadakan Kegiatan Bina Desa "Dedikasi Muda untuk Masyarakat Desa"
VOICE-
Universitas Trunojoyo Madura menggandeng BEM-FH 2024 untuk menyukseskan acara Dies Natalis ke 23 UTM salah satunya acara Bina
Desa sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tingg, berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Acara
bina desa, di Desa Suwaan Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Rangkaian acara tersebut dilaksanakan pada 1-2 Juni 2024.
Pada hari pertama Bina Desa (1/6)
menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama masyarakat desa suwaan, sosialiasi
dan edukasi bersama dengan masyarakat yang diisi Rina Yulianti S.H., M.H
terkait “Pendaftaran dan penyelesaian Sengketa tanah di desa” edukasi dan
sosialisasi tersebut diharapkan bisa bermanfaat kepada masyarakat terlebih bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari jika menemui permasalahan tersebut.
“Kami
sangat merasa terbantu dengan diadakannya sosialiasi pendaftaran dan
penyelesaian sengketa tanah, saya orang desa tidak paham mekanisme-mekanisme
tersebut jika tidak dijelaskan sama bu dosen tadi” Ungkap Harun selaku
masyarakat yang mengikuti acara bina desa tersebut.
Kemudian pemateri yang kedua yakni Tholib Efendi S.H.,
M.H. mengangkat materi terkait “RJ dalam penyelesaian hukum dalam pemerintahan
desa” materi-materi yang sangat dekat dengan kehidupan bermasyarakat, jadi
tidak hanya anak hukum yang paham mekanisme-mekanisme hukum namun masyarakat
juga berhak paham hukum.
“Sebelumnya kami tidak tau apa-apa, yakni soal hukum,
namun setelah dijelaskan tadi sedikit menambah wawasan saya dan masyarakat
disini, kami gak pernah sekolah hukum jadi kami berterimakasih sudah diberikan
pemahaman terkait hukum” Ujar Harun masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaan acara ini
diharapkan bisa berdampak positif kepada masyarakat terutama Desa Suwaan Kec Modung
Kabupaten Bangkalan, implementasi Tri Dharma Perguruan tinggi bisa terlaksana
dengan semaksimal mungkin.
“Agar temen-temen mahasiswa ini bisa
mengimplementasikan ilmunya yang didapat di kuliah harapanya bisa turun
langsung ke masyarakat untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi” ungkap
Fadhil selaku ketua pelaksana dari acara bina desa.
Dalam menyukseskan acara bina desa tidak bisa
terlaksana jika tidak ada bantuan dari pihak-pihak luar yang ikut mengabdikan
kepada masyarakat. Karena pada prinsipnya semua bisa teratasi jika dilakukan
bersama dan gotong royong dengan perasaan iklhas dan senang.
“Kami dibantu oleh pihak yang terlibat ada anggota KSR
PMI (Korps Sukarela Palang Merah Indonesia) dan anggota UDD (Unit Donor Darah)
karena kami menyelenggarakan donor darah, dengan itu kami membutuhkan tenaga
ahli pada bidang tersebut dan juga ada banyak aparatur desa dan masyarakat desa
ikut berpartisipasi menyukseskan acara bina desa” Ungkap Fadhil.
Dalam acara bina desa tersebut salah satu rangkaian
acaranya yakni donor darah dengan tujuan masyarakat dan mahasiswa bisa
memberikan donor darah. Banyak pihak teribat seperti ksr dan udd untuk membantu
masyarakat dan mahasiswa dalam donor darahnya, terlihat antusias masyarakat dan
mahasiswa. Dampak positif bisa dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa itu
sendiri.
“Bagus sekali
acara ini, saran saya acara seperti ini bisa dilakukan secara periodik dan
keberlanjutan bisa beberapa bulan sekali dan mungkin bisa ditambah dari
pemateri agar lebih banyak wawasan yang diterima oleh masyarakat” Ungkap Harun.
“Keterdampakan terhadap masyarakat yaitu menambah
wawasan terhadap sengketa tanah karena tadi ada sosialisasi terkait itu dan
untuk mahasiswa sebagai amal pengabdian mereka setelah lulus nanti” ujar
Fadhil.
Acara bina desa yang dilaksanakan di Desa Suwaan
dilaksanakan dua hari dengan acara di hari terakhir (2/6) dengan kerja bakti
oleh masyarakat dan mahasiswa. Jika melihat data banyak desa desa di Bangkalan
juga butuh acara acara bina desa seperti ini, karena kesenjangan masyarakat
terjadi perbedaan siginifikan.
“Kami melihat di Desa Suwaan adanya urgensi permasalahkan
yang harus segera dientaskan, pertama akses desa untuk menunjang masyarakat
sekitar, kedua banyak ditemui temen-temen kita didesa suwaan memilih untuk
tidak melanjutkan kuliah ataupun pendidikan, dengan itu kami melakukan bina
desa di Desa Suwaan bisa membantu untuk mengentaskan urgensi permasalahan
tersebut” Ungkap Fadhil
“Sosialiasi kami tekankan pada acara bina desa ini
supaya manfaat dapat dirasakan dan tepat sasaran kepada masyarakat sekitar dan
juga bisa mengentaskan urgensi permasalahan desa tersebut” tambah fadhil.
Acara bina desa bersama BEM-FH
berlangsung lancar dan sukses tidak menemui permasalahan yang berarti, harapnya
acara-acara yang berkaitan dengan turun lapangan oleh teman-teman mahasiswa
kepada masyarakat desa bisa terlaksana secara terperiodik. Mahasiswa tidak
hanya menimba ilmu dibangku perkuliahan namun di lingkungan masyarakat lebih
banyak ilmu yang diserap oleh mahasiswa, tidak hanya sebagai pengabdian namun
juga sebagai membagi ilmu-ilmu yang didapat oleh mahasiswa untuk dibagikan
kepada teman-teman diluar sana yang kurang beruntung mendapatkan kesempatan
menempuh pendidikan tingggi. Diharapkan dengan adanya acara bina desa ini dapat
berdampak positif bagi masyarakat dengan bertambahnya wawasan mereka terkait
sengketa tanah. Sosialisasi tadi juga merupakan suatu bentuk pengabdian
masyarakat setelah lulus nanti
Comments