Pada Kamis (30/05), UPA
Perpustakaan mengadakan workshop terkait repository dan pengaplikasian RAMA
Kemenristekdikti serta penerapan unggahan mandiri berbasis e-Print. Acara tersebut
diadakan di Ruang Digital Perpustakaan Lantai 3. Workshop dimulai pada pukul
09.17 WIB dan dihadiri oleh Agung Prasetyo dari Universitas Dinamika Surabaya
sebagai pemateri. Selain itu, turut hadir Kepala UPA Perpustakaan, staf
perpustakaan dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), serta perwakilan dari
Dinas Perpustakaan seluruh Madura dan perpustakaan dari perguruan tinggi di
Madura sebagai tamu undangan.
Tujuan dari workshop ini adalah
untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang repository dan cara
pengaplikasian RAMA. Repository sendiri adalah sistem penyimpanan yang dimiliki
oleh setiap universitas untuk menyimpan karya ilmiah, baik tugas akhir maupun
karya tulis yang diteliti oleh mahasiswa atau dosen. Dalam workshop ini,
dijelaskan tentang cara unggah mandiri hasil karya civitas akademika seperti
artikel, tugas akhir, skripsi, tesis, dan lainnya melalui perangkat lunak yang
disediakan oleh institusi. Dengan adanya repository, karya ilmiah dapat
disebarluaskan dan dilindungi karena dalam repository dapat dibatasi atau
dikunci bagian mana saja yang tidak diperkenankan diperlihatkan secara publik.
“Tujuan dari workshop ini adalah
untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta mengenai repository yang dapat
memberikan kenyamanan dan keamanan berkaitan dengan karya-karya yang dihasilkan
oleh sivitas akademika,” jelas Iriani Ismail selaku Kepala UPA Perpustakaan
terkait tujuan diadakannya kegiatan ini.
Iriani Ismail menambahkan,
“Dengan adanya workshop ini diharapkan para peserta dapat mengoleksi dan
menyimpan karya ilmiah mereka secara pribadi. Perlu diketahui bahwa repository
ini dikelola oleh universitas, sehingga diharapkan para peserta dapat mengelola
karya ilmiah sivitas akademika seperti dosen dan mahasiswa, serta tidak menutup
kemungkinan untuk tenaga pendidik. Dengan demikian, mereka dapat memperkenalkan
karya-karya ilmiah dari universitas mereka masing-masing.”
Acara tersebut berjalan dengan
lancar dan disambut dengan antusias oleh para peserta yang berlatar belakang
sebagai pustakawan. Diharapkan dengan adanya acara ini, semakin banyak institusi
yang menyadari pentingnya memiliki repository agar semua karya ilmiah yang
dimiliki dapat terlindungi dan tersimpan dengan baik. Workshop ini juga menjadi
momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya repository dalam
mendukung kegiatan akademik dan penelitian di berbagai institusi.
Selain itu, diskusi dalam
workshop ini juga mencakup bagaimana repository dapat meningkatkan visibilitas
dan aksesibilitas karya ilmiah. Dengan repository, karya ilmiah dapat diakses
oleh khalayak luas, baik di dalam maupun di luar institusi, sehingga dapat
meningkatkan reputasi akademik dan memperluas jaringan kolaborasi. Para peserta
juga diberikan kesempatan untuk mencoba langsung proses unggahan mandiri
menggunakan e-Print, sehingga mereka dapat lebih memahami teknis dan prosedur yang
harus diikuti.
Dengan demikian, diharapkan
setelah mengikuti workshop ini, peserta tidak hanya memahami konsep dan
pentingnya repository, tetapi juga mampu mengimplementasikannya di institusi
masing-masing. Langkah ini diharapkan dapat mendukung terciptanya budaya
akademik yang lebih terbuka, kolaboratif, dan inovatif dalam menghasilkan dan
menyebarluaskan pengetahuan.
Workshop ini juga menjadi ajang
untuk bertukar pengalaman dan berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan
repository antara berbagai perpustakaan dan institusi yang hadir. Dengan adanya
sinergi dan kolaborasi antarperpustakaan, diharapkan repository di Indonesia
dapat berkembang lebih baik dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam
mendukung pendidikan dan penelitian.
Comments