Dialog Interaktif Pilkada 2024: Siapa yang Paling Berkomitmen untuk Bangkalan?


VOICE-Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan Dialog Interaktif Pilkada 2024 pada Rabu (18/9/2024). Acara ini mengangkat tema “Menuju Era Baru Bangkalan” dan bertujuan menjadi ruang diskusi bagi masyarakat, terutama mahasiswa UTM, untuk memahami visi dan misi masing-masing calon bupati dan wakil bupati Bangkalan.

Firman Nurdiansyah, Gubernur BEM FH UTM, menjelaskan bahwa acara ini bukan ajang kampanye, melainkan sebuah forum dialektikal antara calon bupati dan wakil bupati dengan mahasiswa sebagai salah satu kelompok pemilih terbesar dalam Pilkada. Firman menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam menentukan masa depan Bangkalan melalui partisipasi aktif dalam politik.

Salah satu pernyataan menarik dalam diskusi ini muncul saat membahas komitmen calon untuk tidak melakukan korupsi. Mathur Husyairi, salah satu calon bupati, menyatakan kesiapannya untuk menandatangani pakta integritas yang dilegalisasi sebagai bentuk komitmen untuk tidak terlibat dalam korupsi. Mathur menegaskan bahwa korupsi bukan hanya dilakukan oleh aparatur pemerintah, tetapi juga terjadi di masyarakat melalui praktik pungutan liar.

"Korupsi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi juga berkembang di masyarakat dari hal-hal kecil, seperti pungli. Kurangnya transparansi anggaran adalah salah satu penyebab utama. Jika kami terpilih, kami berkomitmen untuk tidak melakukan korupsi dalam bentuk apapun. Kami siap menandatangani pakta integritas dan bersedia mundur jika terbukti melanggar," jelas Mathur Husyairi dalam dialog tersebut (18/9).

Selain itu, calon wakil bupati, Moh. Fauzan Ja’far, juga memberikan perhatian khusus pada masalah kekerasan seksual dan kriminalitas di Bangkalan. Ia menyampaikan bahwa jika terpilih, mereka akan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memberantas kekerasan seksual dan pencurian motor. Mereka juga berjanji untuk memberikan perhatian khusus kepada korban kekerasan.

"Bangkalan membutuhkan sosok bupati dan wakil bupati yang mendorong penegakan hukum serta pembaharuan peraturan daerah agar lebih responsif terhadap permasalahan masyarakat. Salah satu tantangan besar adalah menghapus budaya korupsi yang sudah lama ada, mengingat bupati sebelumnya tersangkut kasus korupsi," ungkap Bagas, seorang mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2022, saat mengemukakan pandangannya tentang pemimpin ideal untuk Bangkalan (18/9).

Bagas juga menambahkan harapannya bahwa pasangan yang terpilih nanti dapat segera menyelesaikan masalah yang belum teratasi, seperti parkir liar, pungutan liar, kurangnya fasilitas umum, serta pengembangan transportasi umum yang lebih baik dan memadai.

Khoiri, Ketua Pelaksana Dialog Interaktif Pilkada, menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada calon pemimpin daerah. Ia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam mendukung perguruan tinggi seperti UTM, yang secara geografis berada di Bangkalan.

“UTM akan bergantung pada kepala daerah yang akan terpilih nanti, terutama dalam sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Kami ingin menciptakan ruang diskusi agar mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi mereka kepada calon pemimpin Bangkalan,” ungkap Khoiri (18/9).

Acara ini diharapkan menjadi ajang yang bermanfaat untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam proses demokrasi dan memberikan wawasan lebih mendalam terkait pemilihan kepala daerah di Bangkalan.

 

Penulis: Marhum

Editor: Lauts

Comments