Penerbitan bulletin ini merupakan penerbitan terakhir
di periode saya. Banyak kisah yang telah
kulalui bersama media ini dan juga
saudara bulletin Renaissance baik itu suka,
duka, lucu, tegang, bahkan kadang-kadang konyol. Meskipun aku tidak ingat lagi berapa lama sudah aku berlayar bersama teman-teman kuli tinta pengangkut informasi dalam satu perahu perjuangan yang bernama lembaga pers mahasiswa Voice of Law ini.
duka, lucu, tegang, bahkan kadang-kadang konyol. Meskipun aku tidak ingat lagi berapa lama sudah aku berlayar bersama teman-teman kuli tinta pengangkut informasi dalam satu perahu perjuangan yang bernama lembaga pers mahasiswa Voice of Law ini.
Sebelum saya bercerita panjang lebar tentang
pengalaman-pengalaman yang saya lalui bersama antek-antek VoL( voice of
law,red), terlebih dahulu akan diperkenalkan nama-nama anggota saya. dimulai
dengan si raja essay narsis dan suka “ngupil” (Boyd atau Mr Kopler); kemudian
ada revolusioner prema-n-tur yang sok gagah berani (Syaiful dengan nama “beken”
ipunk); ada juga anggota yang berasal dari pasukan khusus pencipta stabilitas
dan pembawa kedamaian (Arif); yang “centil” dan sok imut(Kartice);yang
lucu,gemuk, tapi militant (Ginting); bersifat ke-ibu-an atau lebih tepatnya
ke-“janda”-an(Bety);lalu ada yang suka olah raga tapi tidak pernah menang dan
yang lebih hebatnya dia sudah cukur gigi(Dayat);ada juga yang jago komputer dan
(Sigit);ada juga yang suka mancing tapi tidak pernah dapat karena mahirnya
mancing kemarahan (Hafidz); pasangan kembar tapi beda species (Alam dan
Brudin);sang demonstran yang suaranya “cempreng”(Muhlis);si jago promosi tapi
gagal promosikan diri sendiri (Rahman);yang unik tidak pernah lepas dari
topi(Wandy);berlagak professor (Daniel);ada yang gak pernah kelar dengan
tugasnya(Zakiyya);ada juga yang males bersuara(Randy) terakhir the next Rising
Star 4 sekawan (mo2n,ali,anshori,dan afang) yang ke4nya laksana mutiara yang
belum terasah.
Selanjutnya simaklah baik-baik pengalaman yang akan
saya paparkan selama menukangi organisasi yang suka “nyemprit” orang-orang yang
tersesat di kampus ini. Saya mulai memimpin VoL dengan menggantikan Mas Amin
melalui MLB (musyawarah Luar Biasa). Kenapa luar biasa? Pertama: dilakukan
sebelum waktunya karena kebetulan Mas Amin mencalonkan diri menjadi Gubernur
FH. Gak seperti pejabat kita yang tidak mau mengundurkan diri dari jabatan
sebelumnya, meskipun mencalonkan diri pada jabatan yang lain. kecuali sudah
terpilih atau sebisa mungkin rangkap jabatan sebanyak-banyaknya. Kedua: alih
jabatan dilakukan dengan tertib dan damai. Tidak bercermin pada Muswa akbar
VIII KM Unijoyo yang beberapa waktu yang lalu saling ngotot bahkan adu otot.
Mungkin karena yang di pegang pendapatnya Thomas Hobbes yaitu Homo homini lupus
yang artinya intinya yang dia yang menang. Bahasa kasarnya seperti judul
filmlah atau bisa nama sebuah kelainan.
Salah satu pengalaman yang menegangkan yaitu dialami
mantan PD III FH-Unijoyo Nunuk Nuswardani. Penyebabnya adalah ketika memuat
tulisan iuran uang IKOMA yang “juntrungnya” tida jelas. Proses mencari,meliput,
dan mengolah data tetap dan akan terus berjalan karena kami bekerja atas nama
idealisme yang tinggi. Pada akhirnya mengingat pihak dekanat juga “linglung”
dengan permasalahan uang IKOMA maka iuran tersebut dihapus dengan kebijakan
dekanat fakultas hukum.
CRUSIAL MOMENT
Pembangunan gerbang unijoyo yang lebih mirip gerbang
pabrik rokok.
Untuk para mahasiswa baru angkatan 2009 tidak pernah
dan tidak sempat menjumpai bahwasanya gerbang masuk kampus kita menyurupai
gerbang pabrik rokok. Kami berikan deskripsi,sebelum para maba 2009 atau bahkan
2008 menginjakkan kaki dikampus ini, pemasangan logo Unijoyo yang terletak di
pilar tengah diapit dua logo rokok di pilar sisi kanan dan sisi kirinya. Puji
Syukur kehadirat Tuhan dengan limpahan rahmatnya yang tercurah ke sebagian
teman-teman yang peduli dengan hal tersebut melalui bermacam bentuk aspirasi
yang mereka suarakan supaya logo rokok tersebut ditanggalkan. In the end,
dengan terpaksa kedua logo rokok itu diturunkan dari gerbang karena beberapa
kalangan mahasiswa tidak setuju dengan pemasangan kedua logo tersebut dengan
rasionalitas argument masing-masing.
Berlakunya jam malam
Masalah yang satu ini dapat dipastikan para mahasiswa
Unijoyo tahu tetapi belum tentu paham dikarenakan implikasi baik yang
diharapkan hanya dirasakan sedikit manfaatnya. Aturan Jam malam tersebut
menerangkan bahwa segala kegiatan aktifitas dikampus harus dihentikan kecuali
bagi aktifitas tertentu yang wajib mempunyai izin tertulis dari dari pihak yang
ditunjuk. Beberapa alasan yang mendasari diberlakukannya jam malam ini adalah
pertama,kampus Unijoyo merupakan DPT (Daerah Pencurian Tetap,red) bagi para
kawanan “maling” yang tersistem dengan rapi yang tidak lain adalah orang-orang
dalam Unijoyo sendiri. Hal ini dapat kita lihat dalam kurun waktu selama 2009
Intensitas pencurian tetap terjadi walaupun menurun (sedikit),perbaikan
manajemen pengelolaan parkir bahkan sampai penambahan personil Satpam.
Pencurian kendaraan bermotor, Percobaan pencurian di ruang dekanat, sampai
pencurian barang elektronik disalah satu UKM ditataran pusat, ini membuktikan
bahwa usaha meningkatkan keamanan yang dilakukan para pimpinan terkait bukanlah
usaha yang antisipatif tetapi lebih kepada usaha reaktif yang terlambat. Ganti
rugi yang diberikanpun juga tidak 100% dipenuhi dan diberikan. Disisi lain
adanya kebijakan jam malam ini, yaitu adanya diantara kalangan mahasiswa tidak
juga kalangan diluar mahasiswa yang melakukan tindakan mesum disudut-sudut
kampus yang gelap sampai ditempat terbuka yang kasat mata. Tindakan mesum ini
harus diperjelas dan dipertegas dikarenakan definisi mesum sangat luas. Apakah
dua mahasiswa yang berlawanan jenis berduaan sambil tidur-tiduran sendiri dalam
suatu tempat dianggap mesum?. Kebijakan ini juga tidak konsisten diterapkan
pada akhir-akhir ini, entah ditataran tekhnis sudah “capek” menjalankan
tugasnya atau mahasiswa sendiri yang “mbalelo” (acuh tak acuh,red) terhadap
kebijakan jam malam. Sesuai dengan kebijakan yang sudah-sudah kita sebagai
mahasiswa hanya bisa pasrah karena “lagi-lagi”kebijakan yang ada sudah
terlanjur terucap dan di-undang-kan. Mari kita bermunajab kepada Dzat Yang Maha
Tahu bahwasanya kita tetap diberikan semangat dan kemampuan untuk berani
menyampaikan dan mewujudkan kebenaran walaupun ancamannya adalah kematian.
Visi dan Misi kampus yang diwujudkan setengah-setengah
Sudah menjadi rahasia dimuka umum visi dan misi dalam
suatu organisasi/perkumpulan/kelompok tidak terkecuali dilingkungan Perguruan
Tinggi Unijoyo hanya ungkapan kiasan atau simbolik. Dengan segala rangkaian
kata-kata yang seolah-olah visi dan misi yang disampaikan dalam upacara Dies Natalies,
merupakan target,cita-cita namun hanya kiasan yang berarti tidak melihat secara
objektif kondisi yang ada.
Penulis sedikit cuplik kurang lebih,”Meningkatkan daya saing berdasarkan Tekhnologi dan informasi yang berbasiskan budaya nilai religious”.Pertanyaan-pertanyaanpun muncul misalkan di FH setiap kali akan dimulai kuliah selalu terganggu dengan problem LCD,kemudian AC yang hanya dijadikan hiasan produk gagal,masalah dosen dan karyawan yang kurang dapat mengoperasionalkan media-media elektronik yang ada.Bagaimana wujud implementasi visi dan misi tersebut? adakah perencanaan berkala untuk mengatasi itu semua? Idealnya kampus merupakan wadah untuk mendidik mahasiswanya agar mampu menjadi generasi harapan bangsa, generasi yang bertanggungjawab dan memiliki jiwa besar, terpelajar dan berperilaku layaknya seorang akademisi. Bukan malah terlabat jauh dalam dunia pragmatis yang jauh dari suasana aademis. Yang dinamakan mahasiswa tidak hanya dituntut untuk kegiatan akademik dengan kata lain hanya duduk, diam, dan dengar dalam bangku kuliah tetapi juga sumbangsihnya kepada masyarakat/lingkungan sekitar yang disalurkan melalui wadah organisasi kemahasiswaan yang ada. Kita pastinya sudah paham apa bedanya antara pelajar/siswa dengan mahasiswa.
Penulis sedikit cuplik kurang lebih,”Meningkatkan daya saing berdasarkan Tekhnologi dan informasi yang berbasiskan budaya nilai religious”.Pertanyaan-pertanyaanpun muncul misalkan di FH setiap kali akan dimulai kuliah selalu terganggu dengan problem LCD,kemudian AC yang hanya dijadikan hiasan produk gagal,masalah dosen dan karyawan yang kurang dapat mengoperasionalkan media-media elektronik yang ada.Bagaimana wujud implementasi visi dan misi tersebut? adakah perencanaan berkala untuk mengatasi itu semua? Idealnya kampus merupakan wadah untuk mendidik mahasiswanya agar mampu menjadi generasi harapan bangsa, generasi yang bertanggungjawab dan memiliki jiwa besar, terpelajar dan berperilaku layaknya seorang akademisi. Bukan malah terlabat jauh dalam dunia pragmatis yang jauh dari suasana aademis. Yang dinamakan mahasiswa tidak hanya dituntut untuk kegiatan akademik dengan kata lain hanya duduk, diam, dan dengar dalam bangku kuliah tetapi juga sumbangsihnya kepada masyarakat/lingkungan sekitar yang disalurkan melalui wadah organisasi kemahasiswaan yang ada. Kita pastinya sudah paham apa bedanya antara pelajar/siswa dengan mahasiswa.
Berikut ini saya sertakan pengertian pendidikan
menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara" lihat
UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas.
Sekilas fakultas
Revitalisasi Lab Fakultas Hukum
Pembaharuan demi pembaharuan telah kita lihat di
fakultas hukum unijoyo, baik yang sudah dapat kita rasakan manfaatnya ataupun
yang belum dapat kita rasakan. Pembaharuan yang terjadi tersebut tak terkecuali
terjadi di lab fakultas hukum, Lab hukum yang sebelumnya seakan mati suri
karena tidak difungsikan dengan maksimal, sekarang mulai diupayakan dihidupkan
kembali fungsinya sebagai perpustakaan hukum dan lab komputer.
Jika berkaca pada masa lalu, sedikt perubahan yang
terjadi pada lab hukum ini merupakan suatu kemajuan yang positif namun jika
diamati lebih lanjut mengapa perubahan yang dilakukan terlihat tangung-tangung
dan sekarang mengalami stagnasi. Saat kru vol mengkonfirmasi hal tersebut
kepada kepala lab yang baru ibu Rusmilawati Windari SH. MH, beliau menyatakan
bahwa hal tersebut disebabkan beberapa konsep perubahan yang dinginkan belum
diajukan untuk disetujui oleh pimpinan fakultas (Dekan FH) dan beberapa alat
yang dibutuhkan tidak dapat terpenuhi karena anggaran dana untuk tahun ajaran
ini sudah tutup buku, ujar beliau. Sehingga katannya,belum bisa memaparkan akan
seperti apa lab ini nantinnya.
Karena memang harapannya buku-buku dari ruang baca
tersebut yang selama ini tidak diperkenankan untuk dipinjam, dapat dipinjam
seperti layaknya perpustakan. Semoga semangat dari para pihak yang
berkepentingan dan para mahasiswa tidak pudar oleh rumitnya birokrasi dan
minimnya danayang menjadi penghalang kemajuan di fakultas hukum ini. (danie)
Tak langkong KAWAN.....
MELIHAT KAMPUS TAK AKADEMIS
TENGOK KONGRES YANG GAK LOGIS
CARA FISIK JADI PRAKTIS
GUNA KONSPIRASI YANG TRAGIS
PATERNALISTIK MENJADI TRADISI
SUMPAH KAMI BOSAN DENGAN INI
ORANG TUA & SAUDARA JADI ANDALAN MASA KINI
UNTUK MENAKUT –NAKUTI
SERTA MEMPEROLEH POSISI
TAK LANGKONG BAPAK & IBU…..
AKU PERKENALKAN
PENGECUT YANG TAK MANDIRI
BERSEMBUNYI DI KETIAK NAMA AKADEMISI
LIHATLAH MONEY LAUNDRING TANPA HENTI
MENGATASNAMAKAN PENELITIAN DAN ATM ANAKMU YANG TAK
MENGERTI
DEMI KEMEWAHAN DUNIAWI
TAK LANGKONG BUAT YANG LAGI MENGAMBIL SUATU KEBIJAKAN
OTORITAS ANDA PEGANG
BERPIKIRLAH TENANG
JANGAN DIKIRA ANDA MENANG
RASIONALITAS PERLU DIPEGANG
APAKAH ENGKAU DIDESAK TEMAN YANG MENGEKANG?
KARENA DIBANTU MENCAPAI POSISI YANG SEKARANG
JANGAN JADIKAN AL-QUR’AN REKREASI MEMBACA SAJA
MINTA PENTUNJUK KEPADA-NYA
AGAR ENGKAU TIDAK TAKUT KEPADA MEREKA
ITU JIKA KAU TAKUT PADA API NERAKA
INGATLAH ANDA BUKAN SIAPA –SIAPA
YANG BISA DIBALIK KAPAN SAJA
DEMI KAMPUS TERCINTA
INGATLAH ANDA
JIKA ADA YANG TAK PERCAYA
PADA KAMPUS KITA
KARENA TERBONGKAR KORUPSI YANG MERAJA LELA
DI SEKITAR KITA
13/12/2009
Oleh :Jaja si buta di gua hantu
13/12/2009
Comments