Mayoritas Mahasiswa UTM Memilih Golput


      

      VOICE - Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (KPUM-UTM) telah menggelar Pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) pada Selasa (19/11). Pemilu kali ini menyediakan 4 Tempat Pemungutan Suara (TPS) bagi Daftar Pemilih Tetap (DPT) di UTM.

      Pencoblosan di 4 TPS tersebut berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB dengan dihadiri para saksi dari masing-masing Pasangan Calon (Paslon). Dalam pelaksanaannya pemilihan umum (pemilu) tahun ini dirasa sudah berjalan lancar sebagaimana diharapkan.  Moh Bakir selaku Ketua KPUM sendiri mengakui akan hal itu. “Alhamdulillah, untuk pencoblosannya sendiri berjalan dengan lancar,” ujarnya.

      Sayangnya, kelancaran yang didengungkan tidak diimbangi dengan antusias mahasiswa dalam mengikuti pemilu. “Saya males yang mau nyoblos, mungkin mereka yang memilih hanya sekedar formalitas saja, atau ada dorongan dari pihak tertentu,” imbuh Nur Fitri mahasiswi FH.

     Hal itu ditentang Moh Bakir, bahwasanya ia bersikukuh bahwa sejatinya tingkat partisipasi mahasiswa berasal dari hati nurani tiap individu. “Sebenarnya kembali ke dirinya masing-masing, kami juga sudah menghimbau keseluruhan untuk berpartisipasi,” tuturnya.

     Perihal ungkapan oleh Ketua KPUM tersebut berbanding terbalik dengan tanggapan mahasiswa yang  mengungkapkan bahwa pemilu ini minim sosialisasi. “Menurut saya kurang terbuka, dan saya sendiri sebagai maba tidak tau apa-apa jadi saya hanya ikut-ikut saja” ungkap Ridwan mahasiswa semester 1 tersebut.

      Sejalan dengan itu menurut Mardiana, pemilu tahun ini juga terkesan terburu-buru, “banyak teman-teman yang tidak tahu kalau hari ini ada pemilu, tiba-tiba ada TPS aja gitu di kampus,” celotehnya.

      Disamping itu berdasarkan data yang telah dihimpun crew VoL dari panitia KPUM, jumlah keseluruhan DPT dan kertas suara yang disediakan kurang lebih 15.000, namun hanya 3.398 saja yang melakukan pencoblosan. Berikut data yang didapatkan :


Sumber: Data di masing-masing TPS

      Dari data diatas, dapat ditarik prosentase Golput dalam pemilihan Presma dan Wapresma tahun 2019-2020 mencapai 77 %. Jelasnya hal itu berpengaruh terhadap jumlah 11.602 kertas suara yang sudah disediakan panitia terbuang sia-sia. “Kami sudah menganggarkan sekitar Rp 30.000.000,- untuk menyediakan 15.000 kertas suara dan kebutuhan lainnyakalau masalah sisa kertas suara itu nantinya akan kita bakar, dan untuk kerugian lain sudah menjadi konsekuensi panitia,” tutup Nuruddin selaku Ketua DPM KM UTM. (Sof/Erk)

Comments