Politik banyak diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang terkait dengan tata kelola suatu negara ataupun wilayah. Hal ini melibatkan pengambilan keputusan yang berlaku untuk kelompok anggotanya. Studi akademik tentang politik sendiri biasa disebut sebagai ilmu politik.
Jika dilihat, politik sendiri merupakan kata yang memiliki banyak makna. Seperti memiliki satu makna yang cukup spesifik, bersifat deskriptif, dan tidak menghakimi. Akan tetapi dalam dunia nyata sering membawa konotasi yang negatif.
Kata politik sendiri telah digunakan secara negatif selama bertahun-tahun, tidak hanya di negara Indonesia saja, melainkan juga di negara-negara tetangga. Contohnya seperti lagu kebangsaan Inggris yang diterbitkan pada tahun 1745 yang menyerukan untuk "Mengacaukan politik mereka" dan ketika abolisionis Wendell Phillips menyatakan “Kami tidak bermain-main politik; anti-perbudakan bukan setengah bercanda dengan kami”.
Di negara modern, orang sering membentuk partai politik untuk mewakili ide-ide mereka. Anggota suatu partai politik seringkali setuju untuk mengambil posisi yang sama dalam banyak masalah dan setuju untuk mendukung perubahan hukum dan pemimpin yang sama.
Dalam pemilihan biasanya terjadi persaingan antara berbagai pihak. Beberapa contoh partai politik di dunia yaitu seperti Kongres Nasional Afrika di Afrika Selatan, Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS), Partai Konservatif di Inggris, Uni Demokratik Kristen di Jerman dan Kongres Nasional India di India, yang memiliki jumlah tertinggi partai politik di dunia.
Diketahui, sistem politik ialah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan metode politik yang dapat diterima dalam suatu masyarakat. Berbagai cara dikerahkan dalam dunia politik, seperti mempromosikan pandangan politik sendiri di antara masyarakat, negosiasi dengan subyek politik lainnya, membuat undang-undang, dan menggunakan kekuatan, termasuk perang melawan musuh. Politik dijalankan pada tingkat sosial yang luas, dari suku masyarakat tradisional, melalui pemerintah daerah modern, perusahaan dan lembaga hingga negara berdaulat, ke tingkat internasional.
Suatu kelompok orang terorganisir yang ideologinya terbilang sama, atau sebaliknya memiliki posisi politik yang sama, dan yang mengajukan kandidat untuk pemilihan, dalam upaya untuk membuat mereka terpilih, dengan demikian melaksanakan agenda partai. Banyak negara seperti Jerman dan India memiliki beberapa partai politik yang signifikan dan beberapa negara memiliki sistem satu partai seperti Cina dan Kuba.
Di Indonesia, para partai politik rupanya berlomba-lomba menjadi yang paling berkuasa. Tidak heran jika banyak cara dilakukan untuk memenangkan pemilihan umum. Beberapa partai politik rupanya bahkan tidak peduli apakah cara yang digunakan itu merupakan strategi yang sehat atau tidak. Yang mereka pikirkan hanya kemenangan di depan mata dan kekuasaan ada di genggaman.
Sedangkan di negara Cina dan Jepang, raja, kaisar, atau jenis raja-raja yang lain dianggap sesuatu yang agung. Diantara lembaga-lembaga yang memerintah di dalam negara tersebut, raja berdiri di garis depan. Raja dalam monarki absolut, memerintah kerajaan mereka dengan bantuan sekelompok penasihat elit, dewan yang tanpa mereka tidak bisa mempertahankan kekuasaan.
Partai politik biasanya dipimpin oleh pemimpin partai, sekretaris partai, bendahara partai, dan ketua partai. Sebagian besar posisi di atas juga merupakan anggota eksekutif partai, organisasi terkemuka yang menetapkan kebijakan untuk seluruh partai di tingkat nasional. Struktur ini jauh lebih terdesentralisasi di AS karena pemisahan kekuasaan, federalisme, dan banyaknya kepentingan ekonomi pun sekte keagamaan.
Bahkan partai-partai negara didesentralisasi karena komite lokal lainnya sebagian besar independen dari komite pusat negara. Pemimpin partai nasional di AS akan menjadi presiden, jika partai tersebut memegang jabatan itu atau anggota terkemuka Kongres dalam oposisi. Secara resmi, masing-masing pihak memiliki ketua untuk komite nasionalnya yang merupakan juru bicara, penyelenggara dan penggalang dana terkemuka, tetapi tanpa status pemegang kantor terpilih yang menonjol.
Bergantung pada penyebaran demografis dari keanggotaan partai, anggota partai membentuk komite partai lokal atau regional untuk membantu kandidat mencalonkan diri untuk jabatan lokal atau regional dalam pemerintahan. Cabang partai lokal ini mencerminkan posisi petugas di tingkat nasional. Konferensi partai juga diadakan untuk menegaskan nilai-nilai partai bagi anggota di tahun mendatang. Selain itu juga merupakan kebiasaan bagi anggota partai politik untuk membentuk sayap bagi anggota partai saat ini.
Di beberapa negara, ketika sebuah partai menjadi partai terbesar bukan bagian dari pemerintah, kelompok parlemen partai membentuk oposisi resmi dengan anggota tim. Oposisi resmi sering membentuk kabinet bayangan oposisi resmi. Ketika sebuah partai mencapai kursi yang cukup dalam pemilihan untuk membentuk mayoritas, hal ini akan menjadi kabinet menteri pemerintah.
Di negara yang menganut sistem liberal, kebebasan untuk membentuk, menyatakan keanggotaan dalam, atau kampanye untuk kandidat dari partai politik dianggap sebagai ukuran kepatuhan negara terhadap demokrasi. Regulasi partai sendiri dapat berjalan dari tindakan keras terhadap atau penindasan semua partai oposisi, hingga penindasan terhadap partai-partai tertentu yang memegang atau mempromosikan akan tetapi bertentangan dengan ideologi umum petahanan negara.
Oleh: Dea Aprillia