Siapa tuan, siapa tamu?
Nyawa-nyawa melayang; serupa debu di kemarau hari itu
Yang menyakiti separuh bumi
Dan dengannya kita berbahagia
Siapa tuan, siapa tamu?
Jalan-jalan itu kehilangan kaki
Yang biasa membelah hingar diantara kebisuan anak-anak kaki lima
Kemudian sunyi; tak disetubuhi
Siapa tuan, siapa tamu?
Seperti malaikat kubur yang bertanya ‘siapa Tuhanmu, siapa Nabi mu’
Tanda tanya itu berpusara
Pada setiap bawah sadar manusia
Siapa tahu, kita damai
Di langit ini tiada hitam udara
Di awan itu tiada alat tempur
Namun di tanah ini; seperti bunga, mereka layu
Siapa tuan, siapa tamu?
Alam adalah hal paling mengerikan, adalah hal paling tidak tahu
Yang masuk ke dalam tidurmu tanpa sengaja.
Oleh: Dafa Ariq Nur Zahidan
Nyawa-nyawa melayang; serupa debu di kemarau hari itu
Yang menyakiti separuh bumi
Dan dengannya kita berbahagia
Siapa tuan, siapa tamu?
Jalan-jalan itu kehilangan kaki
Yang biasa membelah hingar diantara kebisuan anak-anak kaki lima
Kemudian sunyi; tak disetubuhi
Siapa tuan, siapa tamu?
Seperti malaikat kubur yang bertanya ‘siapa Tuhanmu, siapa Nabi mu’
Tanda tanya itu berpusara
Pada setiap bawah sadar manusia
Siapa tahu, kita damai
Di langit ini tiada hitam udara
Di awan itu tiada alat tempur
Namun di tanah ini; seperti bunga, mereka layu
Siapa tuan, siapa tamu?
Alam adalah hal paling mengerikan, adalah hal paling tidak tahu
Yang masuk ke dalam tidurmu tanpa sengaja.
Oleh: Dafa Ariq Nur Zahidan
Tags
Puisi