Hiruk Pikuk Sosial Media

seiring berjalannya waktu. Pada awalnya dianggap remeh oleh kebanyakan orang akan tetapi sekarang ini tidak sedikit orang yang justru sangat menginginkannya. Perbedaan zaman rupanya menjadi andil dalam semua perubahan ini. Teknologi yang semakin maju, para generasi yang semakin cerdas dan kreatif, dan yang lainnya. Hal itulah yang dapat dijadikan sebagai faktor adanya perubahan yang sangat signifikan ini.

Sebut saja YouTuber ataupun selebgram, dua contoh ini merupakan pekerjaan yang sekarang ini lagi banyak diminati masyarakat. Bagaimana tidak, rata-rata harga endorse yang dibagikan satu kali dalam story Instagram mereka bisa menghasilkan ratusan bahkan jutaan rupiah. Berbeda jika mau dijadikan post feed Instagram, hal tersebut akan bertambah lebih mahal. Bahkan format foto atau video pun bisa menjadi perbandingan harga dalam mempromosikan suatu produk. 

Namun, hal tersebut akan membuat kita berfikir bahwa dengan mendapatkan uang dengan mudah atau biasa disebut easy money, kita akan dengan mudahnya menggampangkan uang. Yang berarti literasi finansial kita sangat kurang. Memang uang banyak yang masuk, tapi banyak juga yang keluar.

Selain dari segi gaji yang tergolong tidak sedikit, juga kepopuleran yang dapat dijadikan koneksi dimana-mana. Contohnya jika kita sudah dikenal banyak orang, sangat mudah bagi kita untuk meminta bantuan. Bahkan beberapa selebgram pun sempat mention dalam berbagai kesempatan bahwa mereka beberapa kali tidak perlu mengantri dalam sebuah restoran karena pihak restoran yang sudah mengenalinya. 

Namun jika kita teliti lebih dalam, akibat dari kita dikenal banyak orang tidak selalu berdampak positif. Banyak sekali akibat yang bisa terjadi jika kita tidak berhati-hati dalam membagikan apa yang kita bagikan dalam media sosial kita. Jangankan hal yang negatif, sesuatu yang positif saja terkadang menimbulkan pro dan kontra, apalagi sesuatu yang memang negatif. 

Beberapa waktu lalu, sempat viral dengan adanya selebgram sekaligus youtuber yang bernama Dinda Shafay yang mencampur cairan antiseptik menjadi bahan humidifier. Dimana cairan antiseptik tersebut mengandung chloroxylenol yang berbahaya bagi pernapasan. Tidak hanya itu, Dinda Shafay juga membuat DIY hand sanitizer yang formula pembuatannya tidak sesuai dengan anjuran lembaga kesehatan WHO dan tidak berasal dari sumber yang terpercaya. Hal tersebut menimbulkan banyak sekali hate speech yang dilontarkan netizen Indonesia untuk Dinda Shafay. 

Selain Dinda Shafay, juga ada selebgram yang melelang keperawanannya untuk donasi lawan Corona, siapa lagi kalau bukan Sarah Keihl. Meskipun Sarah Keihl sudah mengklarifikasi bahwa hal tersebut hanya bentuk sarkasme awalnya, namun ada juga pernyataan yang menyebutkan bahwa hal tersebut hanya untuk meningkatkan engagement rate akunnya.

Jika kita sudah membagikan sesuatu hal yang akan menjadi konsumsi publik, alangkah baiknya kita melakukan pencarian terlebih dahulu. Meskipun kita bukan selebgram maupun YouTuber yang dikenal banyak orang, namun jika kita sudah membagikan sesuatu yang bersifat publik, hal tersebut akan menjadi milik publik.

Sosial media hanya sebagai sarana. Hal yang penting adalah bagaimana cara kita menggunakannya. Sosial media tidak lagi sekadar sebagai alat berkomunikasi, tetapi juga menjadi salah satu alternatif bagi manusia dalam bersosialisasi, mengekspresikan jati diri, bahkan bisa juga sebagai alat untuk memfitnah, menghina, bahkan bisa menimbulkan mental illness.

Mental illness sendiri banyak sekali penyebabnya, tidak terkecuali jika kita mendapatkannya melalui sosial media, salah satunya yaitu jika kita mendapat gangguan secara online. Tidak dapat dipungkiri jika dengan sosial media kita dapat berteman dengan mudah, tetapi justru hal tersebut yang juga dapat memudahkan cyberbullying untuk menemukan korban.

Menurut David Julianto, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam menggunakan media sosial yang sehat, diantaranya yaitu kita membuat semua akun media sosial kita menjadi privat. Kita hanya terima orang yang kita kenal, hal ini bertujuan untuk menghindari stalker yang akan membuat kamu tidak nyaman. Dan juga kita disarankan untuk tidak mengaktifkan komentar di Instagram pada setiap post, agar meminimalisir komentar yang akan membuat mood-mu hancur. Selain itu, kita juga disarankan untuk tidak mengaktifkan reply atau share story juga.

Hal lain yang perlu kita perhatikan agar bermain media sosial yang sehat yaitu jangan mengecek jumlah like, jumlah penonton story, jumlah retweet, dan yang lainnya. Hal ini akan berujung pada social anxiety. Selain itu juga jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Baik dari kualitas foto, jumlah like, bahkan penampilan fisik kita. 

Jangan langsung percaya apapun yang kita lihat, apalagi menyebarkan sesuatu yang tidak benar. Kita sebaiknya mengecek terlebih dahulu melalui sumber yang terpercaya. Hal yang tidak kalah penting yaitu sebaiknya batasi waktu penggunaan media sosial dalam per hari.

Oleh: Dea Aprillia

Comments