Fordiskum yang Memilki Sejumlah Keterbatasan, Mampu Mendominasi FK2H Law Fest 2023 yang Diselenggarakan oleh Universitas Jember
VOICE-Senin (2/10/2023), LPM Voice of Law mengadakan wawancara kepada para juara lomba
Kompetisi debat hukum FK2H Law Fest 2023, FK2H Law Fest 2023 merupakan
perlombaan yang diadakan oleh Forum Kajian keilmuan hukum Universitas Jember dimana terdapat serangkaian acara meliputi seminar nasional, perlombaan legal
opinion, dan perlombaan debat dengan skala nasional.
Fordiskum
sendiri mengirimkan dua tim delegasi lomba debat yang mana kedua tim
mendapatkan gelar juara 1 untuk Tim Mahfud MD dan juara 2 untuk Tim Kasman Singdimedjo
dalam kompetisi debat ini. Masing-masing
tim beranggotakan 3 orang, yakni tim pertama merupakan tim Mahfud MD yang
terdiri dari Veby Hidayatur Rohmad, Matahari Zaman, dan Amiliya. Sedangkan tim
kedua merupakan tim Kasman Singdimedjo terdiri dari Moh Sholehodin, Bagas Zubaba,
Indra Bayu Nugroho. Kemudian mereka meceritakan bagaimana proses
persiapan yang dijalankan dalam mengikuti lomba tersebut. Tim Mahfud MD sendiri
telah mempersiapkan lomba dengan melakukan riset mosi dari jauh-jauh hari, “ya
karena kami sadar akan kemampuan kami, oleh karenanya kami melakukan persiapan
dengan matang agar ketika maju dengan mosi appaun kami telah siap’’ ungkap Amiliya.
Namun
dibalik prestasi gemilang tersebut, terdapat begitu banyak kendala yang sangat
menghambat proses kegiatan kompetisi tersebut. Salah satunya, dalam hal dana dimana pihak
kampus dirasa kurang mengapresiasi, mereka mengungkapkan keluhan terkait proses
registrasi yang rumit dan menjadi penghambat utama dalam acara lomba, Ketua UKM-FH Forum Riset Diskusi Anak Hukum (FORDISKUM) sekaligus anggota Tim Kasman Singdimedjo, yakni
Sholehodin mengungkapkan “registrasi acara lomba menjadi kendala utama karena
proses tanda tangan yang rumit.
Setelah itu baru diklaim oleh pihak fakultas bahwasannya
dana habis, lantas untuk apa fakultas menggiring untuk meminta
persetujuan pada universitas jika ujung ujungnya dana diklaim habis?, karena setahu
saya hanya ada dua lomba dalam semester ini,lalu dikemanakan dana tersebut?’’ Ungkapnya mempertanyakan
terkait penggunaa dana fakultas.
Veby Hidayatur Rohmad mengatkan bahwa “Setelah
permasalahan registrasi tersebut akhirnya para peserta lomba mendapatkan titik
terang berupa mobil yang difasilitasi oleh pihak universitas. Akan tetapi, mobil
tersebut dapat dikatakan sangat kurang bagaimana bisa mobil inova yang seharusnya ditumpangi 7 orang harus ditumpangi oleh 9 orang yang mana perjalanan memakan
waktu yang cukup panjang dengan waktu 7 jam menuju ke Universitas Jember. Hal tersebut membuat delegasi menjadi kelelahan, padahal kita dituntut berprestasi guna memenuhi
akreditasi tapi bagaimana prestasi menjadi penunjang jika tidak ada logistik
yang memadai. Sebab Logika tanpa logistik sama dengan anarkis.” Jelasnya.
“Kita dua tim pergi ke Universitas Jember hanya mendapatkan alokasi dana sebesar 1.900.000 yang mana dana tersebut digunakan untuk registrasi dan akomodasi. Akan tetapi, dalam memperoleh alokasi dana tersebut kami merasa dipersulit dan kami meluangkan banyak waktu untuk mengurus administrasi maupun akomodasi sehingga hal tersebut menyita waktu kami yang menyebabkan berkurangnya intensitas latihan. Tapi bersyukur H-3 itu kami langsung gencar-gencarnya latihan untuk menyiimbangi latihan dari Tim Mahfud MD juga, dan ya alhamdulilah meski banyak kendala kita dapat gelar juara 1 dan 2.’’ Jelas Solehodin ketika ditanya kendala yang ada saat proses menuju Semifinal Kompetisi.
Fakultas dan universitas menjadi salah faktor faktor penghambat dalam proses menuju kemenangan, Fakultas dan Universitas seharusnya menjadi fasilitator dan pendukung bagi setiap mahasiswa yang ingin berdinamika dalam mewakili kampus dikancah perlombaan nasional maupun internasional karena para mahasiswa yang berdinamika diluar merupakan representasi dari universitas oleh sebab itu sudah sepatutnya universitas maupun fakultas menjadi pihak yang terdepan dalam mendukung dinamika kehidupan mahasiswanya.
“Kedepannya berharap fakultas dapat mentransparansi uang kemahasiswaan,bukannya setiap ormawa sudah punya bagian masing masing, pasti setiap ormawa juga ingin berprestasi. Karena akan ada banyak sekali generasi baru yang akan melanjutkan kompetisi ini. Para peserta berharap agar fakultas dan universitas dapat mempermudah registrasi lomba dan transparansi pengelolaan dana kemahasiswaan." jelas Sholehodin. “Berharap kepada generasi baru fakultas hukum untuk berani menghadapi tantangan dan mempercayakan ilmu pengetahuan sebagai kunci keberhasilan. Karena kepercayan terpecahkan oleh ilmu pengetahuan sehingga ilmu pengetahuan itu harus dipercayakan” pesan Veby Hidayat Rohmad kepada para mahasiswa baru Fakultas Hukum. Meskipun dihadang berbagai kendala, semangat dan dedikasi peserta berhasil membawa mereka meraih prestasi gemilang dalam kompetisi debat hukum FK2H Law Fest 2023, tim delegasi dari Fordiskum mendapat Juara 1, juara 2, dan best speaker dalam kompetisi ini.
Comments