Adu Gagasan Tersaji Dalam Debat Kandidat Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum Tahun 2024
VOICE - Debat kandidat
calon Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura
(UTM) dilaksanakan Sabtu, (16/12) di pelataran Fakultas Hukum (FH) pukul 13.45-16.45
WIB. Acara ini merupakan rangkaian Pemilu Raya (PEMIRA) FH UTM 2023.
Perlu diketahui bahwa DEBAT KANDIDAT GUBERNUR dan WAKIL GUBERNUR FH UTM 2022
adalah proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur FH dalam masa periode 2023.
Pada
kontestasi pemilu tahun ini terdapat 2 calon yakni pasangan calon nomor satu
(1) Firman Nurdiansyah-Ulqy Khoirun Nisyah dan pasangan calon nomor dua (2)
Adam Maulana Yusup-Peternus Marttua Siahaan Lali. Debat sendiri berlangsung
secara damai dan meriah oleh para pendukung masing masing paslon, sempat
diwarnai pemasangan spanduk bentuk protes terhadap kebijakannya di lantai 3
gedung Fakultas Hukum tetapi dalam berlangsungnya acara debat berjalan dengan
meriah dan damai tanpa kericuhan yang terjadi. Waktu
pelaksanaan debat tahun ini bertepatan di hari sabtu dimana tidak mengganggu
pembelajaran mahasiswa dan mahasiswa juga dapat menyaksikan secara langsung. Antusias dari mahasiswa sendiri cukup baik, mahasiswa menyimak dengan baik paparan-paran dari paslon dan
tidak hanya satu dua yang menanggapi dengan mengajukan pertanyaan kepada paslon
meskipun hanya di batasi beberapa pertanyaan saja.
Pada sesi pertama acara masing-masing pasangan calon memaparkan visi misinya untuk menjalankan masa jabatannya akan dijalani
dalam setahun. Paslon no satu memiliki visi terwujudnya Badan Eksekutif Mahasiswa yang bersinergi adapun
misinya membangun internal Unit Kegiatan Mahasiswa yang berlandas kekeluargaan,
mengawal advokasi kebijakan Fakultas Hukum,
memfasilitasi pengembangan prestasi mahasiswa, mempromosikan Fakultas Hukum ke
Internasional, adapun visi misi paslon no dua, yaitu visi menjadi mahasiswa berkompeten akademik dan
non akademik yang profesional berdasarkan keilmuan hukum dan berdemokrasi
adapun misinya menjalankan koordinasi terhadap Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa yang
ada di Fakultas Hukum, memberikan
kebebasan berekspresi terutama di bidang keilmuan hukum.
Sesi kedua, para paslon diberikan beberapa mosi yang nantinya akan di bahas
dan diperdebatkan. Dimana para paslon juga akan saling adu argumen, menanggapi,
dan menjawab pertanyaan dari paslon lawan, penelis, dan audiens. Adapun mosi
yang tersaji, yakni dalam mosi yang pertama adalah
berkaitan tentang kemahasiswaan. Kemudin adapun mosi kedua
yang berkaitan tentang pemberdayaan perempuan di Fakultas Hukum. Terakhir mosi ketiga
adalah berkaitan tentang Administrasi Kampus terkhusus dari Fakultas Hukum.
Dalam sesi acara terakhir, debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur diberikan waktu untuk memberikan closing stament opininya. Paslon no satu menyampaikan bahwa pengalaman tanpa teori buta dan teori
tanpa pengalaman adalah sia-sia dengan itu mengajak mahasiswa untuk
menyeimbangkan dari porsi kapasitas tersebut dan juga menyampaikan kontes
demokrasi seharusnya menjadi ajang penyatuan satu pikir bukan untuk
menjatuhkan, pemimpin juga harus mempunyai prinsip Ingkarso Sing Tulodho. Tak
hanya paslon no satu, tetapi paslon
no dua menyampaikan opininya yang sama-sama bermakna dalam di civitas akademik
fakultas hukum. Jadilah
mahasiswa yang rakus, dalam artian rasional, analisis, kritis, universal,
sistematis dengan itu mahasiswa akan memilih pemimpin yang sesuai dengan
kompetensinya bukan karena pamornya.
Kami tim Voice of Law, melakukan sesi wawancara dengan beberapa audiens
terkait bagaimana jalannya debat kali ini. Salah satu audiens
mengungkapkan bahwa, “jalannya
debat kandidat tersebut sudah kondusif dan berjalan dengan semestinya, tidak
ada kendala apapun mulai dari teknis maupun hal-hal lainnya. Para kandidat juga
menyuarakan aspirasi mereka dengan baik, ditambah kehadiran dosen yang diwakili
oleh Bu Sumriyah dan Bapak Helmy Boemiya dengan pertanyaan-pertanyaan sesuai
dengan topik, mulai dari kemahasiswaan, pemberdayaan perempuan dan organisasi
dalam pelayanannya. Hal menarik dari debat hari ini dilihat dari semua kandidat
paslon, keduanya menyampaikan aspirasi dengan sangat mudah dipahami, tidak ada
yang saling menyalahkan satu sama lain, dan semua berdasarkan intelektualitas
mereka. Sehingga apa yang disampaikan mencerminkan visi
misi mereka. Mengenai harapannya adalah seperti yang dikatakan
oleh Prof. Yusril, salah satu sifat seorang pemimpin harus berpikir ideologis,
yang artinya harus mampu merumuskan persoalan-persoalan dalam Fakultas Hukum
yang bersifat fundamental, serta sudah semestinya dipahami oleh masing-masing
paslon dalam memberikan solusi-solusi konkrit terkait persoalan-persoalan yang
fundamental tersebut.” Jelas audiens
pertama serta memberikan harapan bahwa kedepannya para paslon yang terpilih
dapat merumuskan persoalan-persoalan yang ada di Fakultas Hukum dengan baik
meskipun persoalan tersebut bersifat fundamental.
“Debat hari ini berjalan dengan baik, paparan argumentasi dari masing-masing
paslon sama-sama baik, merepresentasikan bahwa masing-masing paslon sudah layak
menjadi salah satu calon gubernur dan wakil gubernur. Hal menarik dari debat
hari ini adalah adanya pertahanan dari
salah satu paslon, yang manacalon gubernur paslon satu merupakan wakil gubernur
tahun sebelumnya dan paslon dua merupakan orang baru serta hal menarik lainnya
antara kedua paslon sama-sama membahas konsolidasi organisasi, namun
implementasi dari yang sebelumnya masih belum baik. Oleh karena itu, audiens
tiga ini mempertanyakan terkait permasalahan tersebut kepada masing-masing paslon,
dan harapan yang disampaikannya adalah kepada paslon yang terpilih nantinya
dapat menjalankan amanah dan melakukannya demi kebaikan bersama bukan atas
dorongan dari pihak-pihak tertentu.”
Terang audiens kedua kepada tim Voice of Law.
Dari apa yang disampaikan oleh kedua
audiens tersebut, terkait jalannya debat kandidat masing-masing paslon tahun
ini sudah berjalan dengan baik, banyak hal-hal yang menarik dari segi
penyampaian argumentasi serta visi dan misi masing-masing, dan siapa pun kelak
yang terpilih, harapannya dapat menjadi pemimpin yang amanah dann mampu
menyelesaikan persoalan-persoalan dalam ruang lingkup fakultas hukum serta
dapat membuktikan kata-kata dan mewujudkan visi misi mereka.
Tria dan Dewi
Editor: Alif
Comments