Pasangan Calon Nomor Satu: Memfasilitasi Wadah Berkualitas Agar Terwujudnya Mahasiswa Fakultas Hukum yang Berprestasi dan Berkualitas

 



VOICE-   Menuju pekan akhir Desember ini, telah diadakan acara debat para Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura pada (16/12) yang terdiri dari dua paslon. Hal ini, tentu saja mengundang atensi publik untuk dapat menyaksikan jalannya debat yang diselenggarakan di halaman Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura. Lantas, apakah yang menarik mengenai debat kandidat ini?

            Berbicara mengenai pemilihan Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum, tentunya terdapat visi dan misi dari masing-masing paslon. Kami tim Voice of Law akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu dari pasangan paslon nomor urut satu, yakni Firman Nurdiansyah dan Ulqy Khoirun Niswa A. Keduanya menjelaskan apabila advokasi yang dilakukan gagal mereka akan tetap mengawal advokasi tersebut “Kami tetap mengawal mengenai advokasi yang di fakultas. Sejauh ini, fakultas tidak pernah menolak advokasi dan keluhan mahasiswa, tetapi kami juga mengeluarkan salah satu strategi atau opsi  bagaimana fakultas juga mampu untuk memberikan penunjang pada tingkat kampus terutama artinya kita akan berkoordinasi dengan pimpinan dan seluruh ormawa di FH, dan kita akan buat surat pernyataan dan kita audiens kan kepada fakultas artinya akan sesuai administrasi dan kita indahkan. Sebenernya ini sudah kami selenggarakan di BEM FH tahun lalu, Cuma memang perihal anggaran dan sebagaianya belum terealisasikan karena masih di akhir periode,” terang Firman ketika ditanyakan perihal advokasi.

            Terkait halnya mahasiswa Fakultas Hukum yang ingin berprestasi, namun tidak adanya wadah serta kualitas yang memadai, tentunya memerlukan dukungan yang signifikan untuk dapat mewujudkan impian tersebut. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan yang harus segera dituntaskan supaya tidak adanya kebimbangan lagi untuk para mahasiswa FH yang ingin berprestasi, baik dalam bidang jurnal, prestasi akademik, dan lain sebagainya. “Kami akan memberikan fasilitas untuk para mahasiswa terkait minat dan bakat karena hal tersebut juga merupakan bentuk tunjangan akademis ataupun akreditasi dari fakultas. Jadi, kami tetap memfasilitasi siapapun itu entah berangkat dari ormawa, ataupun berangkat dari masing-masing individu karena kita juga akan membuat sebuah departemen yang bergerak dibidang pengembangan minat bakat untuk fokus dalam pengamanan minat bakat terutama dalam akademis tersebut. “ Jelas Firman “Untuk jurnal kami akan mensosialisasikan dan juga memberikan tata cara terutama bagaimana publikasi di Jurnal Fakultas karena hal tersebut juga akan mendukung ataupun meningkatkan akademisi maupun akreditasi dari fakultas untuk submit di fakultas sendiri. Jadi saya mungkin akan bekerja sama dengan jurnal fakultas entah itu dari Sinta Dua atau Trunojoyo Law Review untuk mengakomodir ataupun mensosialisasikan terkait jurnal sehingga banyak juga mahasiswa Fakultas Hukum yang nantinya akan submit jurnal terutama di jurnal fakultas hukum,” Lanjut Ulqy.

            “Untuk prestasi mungkin tidak hanya cukup dari sekedar wadah  UKM, tapi juga kita sebenarnya mengupayakan bahwa ayo mahasiswa kita berprestasi, ayo mahasiswa kita sama-sama mengembangkan minat kita. Kalau kita berbicara soal anggaran, kami pun dulu memulai kegiatan ataupun prestasi kita tanpa anggaran atau nol sepeser pun jadi bukan alasan primer anggaran itu untuk tidak berprestasi. Makanya kami sangat terbuka, kami juga mempunyai departemen tersendiri untuk teman-teman yang nantinya memang globalisasi akan kami fasilitasi akan kami bantu semaksimal mungkin kalau nanti memang dari pimpinan kita dipersulit dan sebagainya akan kita bantu termasuk dari teman-teman yang memang non UKM,” ungkap Firman yang menekankan bahwa prestasi tidak hanya tergantung pada wadah UKM, dan meskipun anggaran minim, mereka akan mendukung mahasiswa untuk berprestasi. Selain itu, BEM akan membantu mahasiswa yang ingin mengembangkan minatnya, bahkan jika mereka bukan anggota UKM.

            Hal yang masih menjadi tabu untuk dapat ditorehkan yakni mengenai organisasi yang terancam untuk dibubarkan atau dibekukan oleh pihak universitas. Pentingnya organisasi mahasiswa juga menjadi perbincangan. Firman menyoroti bahwa organisasi yang tidak aktif atau tidak memiliki program kerja dapat dibubarkan, tetapi mereka akan memberikan dukungan dan bantuan untuk menjaga keberlanjutan aktivitas organisasi.. “Organisasi yang tidak menorehkan prestasi atau tidak membuat program kerja selama satu periode bisa dibubarkan, tapi saya perlu tekankan juga kemarin tahun dua ribu dua puluh dua sempat ada saya sebut salah satu organisasi yang ingin dibubarkan tapi saya saat menjadi wakil sekretaris masih memberatkan, jangan dulu pak kita usahakan untuk aktivitasnya ada beberapa UKM yang mulai aktif dan itu tentu kita sinergikan ketika kita sudah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Mungkin ada beberapa UKM ataupun ormawa yang tidak mengindahkan undangan dari DPM ini juga tetap kita kawal kita bantu, hanya saja UKM tersebut atau orang tersebut tidak memberitahu kita atau minta tolong kita jadi kita mana tahu untuk bisa membantu. Artinya teman-teman jangan lupa koordinasi dan komunikasi,” ungkap Firman.

            Perlu kita ketahui, bahwasanya dalam pemilihan Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur ini tentu menimbulkan banyak atensi yang mampu menarik perhatian publik.  Dimana dalam pemilihannya menganut sistem demokrasi, kita bebas memilih sesuai yang kita harapkan. Dan tentunya, tidak berasal dari paksaan melainkan melalui diri kita sendiri sesuai Kandidat paslon yang kita inginkan.



Penulis: Indah

Editor: Ran

Comments