Rintihan Sembilu Hamba yang Tersesat
Hamba yang menangis tersedu, tanpa ada yang tau
Hamba yang dianggap jahat, tanpa sebab dan alasan
Hamba pula yang disalahkan ketika gagal menggapai gemintang
Tapi siapa yang tau jika kala itu belenggu nestapa sangat menyeramkan?
Dapatkah hamba ini menyerah tuan?
Setiap saat hamba tak punya pilihan melangkahkan kaki
Ingin hamba menggapai asa dan menikmati syahdunya nirwana
Namun selaksa lara membuat hamba lunglai.
Tuan, dengarlah rintihan sembilu yang melingkupi hamba
Hamba kini hilang arah terhadap jalan yang tepat
Hamba tersesat, Tuan!
Hamba ingin pulang, wahai Tuan!
Ketika kaki ini hanya mampu bersujud
Tak ada kesempatan hamba mengangkat kepala hamba, oh Tuan!
Tundukan kepala dan untaian doa selalu tersemai dalam keluh hamba
Dekap hamba dengan sejuknya kasih mu, Tuan!
Kini hamba mengaku tuan,
Dari sanubari yang teramat dalam oleh pengakuan tentang salah
Renjana kalbu mendayu mengharap sang surya kala ufuk fajar mendatang
Tuan, dengan segala keterbatasan hamba, izinkan hamba kembali pada Tuan!
Penulis: Heaven
Comments